Pembuatan Indikator Asam dan Basa Alami dari Kulit Manggis (Garcinia mangostana)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk membuat indikator alami dari kulit manggis. Pembuatan indikator alami dari kulit manggis digunakan sebagai pengganti indikator sintetik. Kandungan antosianin pada kulit manggis dapat digunakan sebagai indikator alami. Penggunaan indikator alami dari kulit manggis lebih hemat biaya, mudah didapat, dan lebih ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Metode penelitian ini meliputi: (1) Pembuatan indikator kulit manggis; (2) uji verifikasi antosianin; (3) Titrasi HCl dan NaOH menggunakan indikator kulit manggis. Penelitian ini diharapkan dapat mengurangi pencemaran limbah yang dihasilkan oleh praktikum. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti ingin ikut serta mewujudkan UNNES menjadi universitas konservasi yaitu dengan menggunakan indikator asam basa alami dari kulit manggis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan indikator dari kulit manggis dilakukan dengan cara membuat ekstrak kulit manggis, uji pembuktian antosianin menunjukkan hasil positif, ekstrak kulit manggis dapat digunakan sebagai indikator alami pada titrasi asam basa, karena kandungan antosianin dalam kulit manggis berwarna kuning pada suasana asam (flavylium). Sedangkan apabila ditambah basa warna kuning semakin pudar karena terbentuk chalcone. PH pada Titik Akhir Titrasi jika menggunakan indikator alami kulit manggis berada pada rentang pH 6,35 hingga 6,40. Persentase kesalahan titrasi menggunakan indikator kulit manggis ialah 2,00%; 0,00%; dan 2,00%. Sedangkan persentase kesalahan titrasi menggunakan indikator PP adalah 11,11%; 30,34%; dan 2,78%. Persentase kesalahan titrasi menggunakan kulit manggis lebih kecil, hal ini menunjukkan bahwa penggunaan indikator kulit manggis lebih baik dibandingkan dengan menggunakan indikator PP.